Gibran Rakabuming Tegaskan Mengenai Realisasi Program Makan Siang Gratis di Mulai Dari Daerah 3T
Jakarta, Mediasinardunia.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memberikan penegasan mengenai realisasi program makan siang gratis. Hal ini menanggapi isu bahwa program unggulan paslon nomor urut 2 baru akan terlaksana pada 2029 mendatang.
Gibran menjelaskan bahwa program itu akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus awal menyasar daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dia juga menegaskan bahwa program makan siang gratis tidak akan memangkas subsidi BBM.
Gibran juga menyatakan bahwa fokus saat ini adalah pada hasil penghitungan resmi KPU dan memastikan bahwa semua program kerja yang telah dicanangkan akan dijalankan.
Sementara itu, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa program makan siang dan susu gratis akan langsung dijalankan setelah Prabowo dan Gibran dilantik jika mereka menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Dia menjelaskan bahwa program itu akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.
Budisatrio juga menyebut bahwa realisasi program ini tidak benar jika dikatakan baru akan dilaksanakan pada 2029. Dia menegaskan bahwa program tersebut akan langsung dijalankan setelah dilantik, namun dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas.
Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Budiman Sudjatmiko, menjelaskan rencana realisasi program makan siang gratis yang akan menggerakkan perekonomian hingga di desa. Dia menegaskan bahwa persiapan program ini akan dimulai dengan saksama mulai Maret hingga Oktober 2024.
Budiman juga menyatakan bahwa program makan siang gratis merupakan program andalan yang memerlukan persiapan matang. Dia merinci bahwa program ini akan memerlukan bahan pangan dalam jumlah besar, namun yakin pihaknya mampu membangun sistem kelola yang baik untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi anak-anak.
Dia juga menambahkan bahwa program ini akan melibatkan BUMDes, UMKM, hingga koperasi dalam mengelola rantai pasok pangan. Program ini juga akan melibatkan puluhan ribu desa sebagai basis produksi bahan pangan.