Pemuda Bengkulu Dapat Wejangan dari Walikota Dedy di Podcast NGEBUT
Bengkulu, Mediasinardunia.com - Para pemuda di Provinsi Bengkulu mendapatkan banyak pengalaman berharga saat Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, S.E., M.M., menjadi narasumber dalam podcast Ngobrol Enak Bareng Universitas Terbuka Bengkulu, atau yang disebut NGEBUT.
Podcast ini diadakan untuk memaknai semangat Hari Sumpah Pemuda dengan menghadirkan seorang tokoh visioner, Walikota Dedy. Dalam kesempatan ini, Dedy menyampaikan beberapa pesan penting kepada generasi muda penerus bangsa.
“Hari ini, pemuda tidak lagi memanggul bambu runcing atau membawa senjata untuk berperang. Tugas pemuda saat ini adalah bagaimana membangun bangsa agar memiliki daya saing dan sejajar dengan bangsa lain. Kota Bengkulu juga harus bisa sejajar dengan daerah-daerah besar lainnya,” ujar Walikota pada Rabu sore (29/10).
Dedy mengutip perkataan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno: “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Kutipan ini menunjukkan bahwa Soekarno melihat potensi perubahan yang besar dan kuat dalam semangat serta energi pemuda. Pemuda dianggap sebagai agen perubahan utama. Contoh nyatanya adalah peristiwa Sumpah Pemuda 1928, berdirinya berbagai organisasi pemuda, hingga peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa-peristiwa ini membuktikan keberanian pemuda dalam mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Mereka bukan hanya penonton, tetapi juga pelaku sejarah.
Dedy melanjutkan, dalam agama pun diajarkan untuk mengingat lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya, salah satunya adalah masa muda sebelum datang masa tua. Ia mengajak generasi muda untuk mengisi kehidupannya dengan hal-hal positif yang membawa kemajuan bagi diri sendiri maupun bangsa.
“Mumpung masih muda, mari kita isi dengan hal-hal yang positif. Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit. Bung Karno pernah berkata, gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit, kalaupun jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang,” ungkapnya.
Dedy berpesan agar generasi muda, khususnya para mahasiswa di berbagai universitas di Kota Bengkulu, tidak menyesal di kemudian hari karena tidak menjadi agen perubahan. “Saya berpesan kepada mahasiswa, masa kuliah adalah masa-masa indah untuk menggapai masa depan. Jika masa kuliah kalian hanya diisi dengan hal-hal negatif, kalian akan menyesal,” ujarnya.
“Ke depan, dunia kerja akan semakin sulit dan persaingan akan semakin ketat. Siapa yang mau bersaing, dia akan mampu; yang tidak, akan tenggelam,” imbuhnya.
Intinya, Dedy menekankan bahwa pemuda adalah tonggak perjuangan Indonesia. Pemuda memiliki peran sentral dan strategis, baik di masa lalu maupun masa kini, dalam menentukan arah dan kemajuan bangsa. “Pemuda adalah tonggak perjuangan Indonesia, pendorong kemajuan Indonesia, dan pemudalah masa depan Indonesia,” pungkasnya.