Skip to main content
x
Pj Walikota Bengkulu mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bengkulu telah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan TBC melalui OPD teknis, Selasa (11/6/24). (Diky/mediasinardunia.com)

Menyelamatkan Indonesia dari Ancaman Tuberkulosis (TBC)

Kota Bengkulu, Mediasinardunia.com - Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai penyakit menular yang mematikan, TBC menempati peringkat kedua dalam jumlah kasus di dunia setelah India, diikuti oleh China, menurut Global TB Report tahun 2023.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 1.060.000 kasus TBC dan 134.000 kematian akibat penyakit ini setiap tahun. Sebanyak 17 orang meninggal akibat TBC setiap jam. Pada tahun 2024, Pj Walikota Bengkulu mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bengkulu telah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan TBC melalui OPD teknis, Selasa (11/6/24). 

Penanganan TBC memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pihak lain yang bertekad untuk memerangi TBC bersama-sama.

Untuk mencegah penyebaran TBC, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mendorong masyarakat untuk memastikan bahwa setiap rumah memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. Jendela harus diletakkan dengan benar agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan.

Jika seseorang merasa tidak sehat dan mengalami batuk-batuk, disarankan untuk menjauhi keramaian dan menggunakan masker. Selanjutnya, penting untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Bagi mereka yang terdiagnosis mengidap TBC, disiplin dalam mengonsumsi obat sangat penting. Pengobatan TBC memerlukan kedisiplinan dalam mengonsumsi obat selama 6 bulan berturut-turut tanpa terputus.

Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang juga sangat penting untuk membantu proses pemulihan dari TBC. Karena kesadaran masyarakat tentang penyakit ini masih rendah, deteksi dini oleh petugas kesehatan sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat.

Dinkes Kota Bengkulu terus melakukan upaya deteksi dini dengan pemeriksaan rutin dan menggunakan alat kesehatan seperti pot dahak. Sejak setahun terakhir, Dinkes telah melakukan pengobatan terhadap 867 orang yang mengidap TBC.

(Rilis MC/KB)