Dinas Kesehatan Seluma Gelar Pemberian Obat Cacing Massal Pasca Kasus Balita Cacingan
Talo Kecil, Mediasinardunia.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, bekerja sama dengan Puskesmas Sukamerindu di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, pada Senin (22/9) sekitar pukul 10.30 WIB meluncurkan program pemberian obat cacing secara massal. Kegiatan ini dilakukan menyusul mencuatnya kasus cacingan yang dialami balita di wilayah tersebut.
Peluncuran program ini dihadiri oleh Istri Bupati Seluma, dr. Mega Ayu Variza Teddy Rahman, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Seluma, Asisten I Sekretariat Pemkab Seluma Hendarsyah, Kepala Dinas Kesehatan, jajaran Puskesmas Sukamerindu, Camat Talo Kecil, Kepala Desa Sungai Petai, serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemberian obat cacing massal ini merupakan respons terhadap kasus cacingan yang menimpa Khaira Nur Sabrina (1 tahun 8 bulan) dan kakaknya, Aprilia (4 tahun).
Program ini menargetkan 670 balita dan orang dewasa di Desa Sungai Petai. Namun, pada pelaksanaannya, baru 83 warga yang terdata menerima obat cacing karena banyak yang masih beraktivitas di kebun atau sawah. Menanggapi hal ini, Rudi Syawaludin memerintahkan kader posyandu dan petugas Puskesmas Sukamerindu untuk melakukan pemberian obat secara door-to-door.
"Dari target 670 peserta yang terdiri dari balita dan dewasa, baru 83 peserta yang sudah minum obat cacing. Kemungkinan banyak yang masih bekerja di kebun. Oleh karena itu, kami perintahkan kader posyandu dan petugas Puskesmas untuk mendatangi rumah-rumah warga," jelas Rudi Syawaludin.
Obat cacing yang digunakan adalah Albendazol. Dosis untuk anak usia 1-2 tahun adalah ½ tablet 200 miligram, sedangkan usia 2-12 tahun atau dewasa dengan berat badan di bawah 60 kg diberikan 1 tablet 400 mg. Khusus orang dewasa dengan berat badan lebih dari 60 kilogram akan diberikan 2 tablet 400 mg sekaligus.
Sementara itu, dr. Mega Ayu Variza Teddy Rahman menekankan pentingnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, mengonsumsi makanan bersih, dan menghindari makanan mentah yang terkontaminasi. Kebiasaan ini dapat mencegah infeksi telur cacing.
Istri Bupati Seluma juga mengharapkan peran aktif masyarakat untuk peka terhadap kesehatan tetangga dan segera melaporkan ke Kepala Desa atau perangkat desa jika ada informasi tentang warga yang sakit, agar kasus seperti Khaira dan Aprilia tidak terulang.
"Melalui kegiatan pemberian obat cacing secara massal ini, kami berharap dapat mengentaskan kasus cacingan dan stunting. Kami juga mengharapkan peran aktif para tetangga untuk melaporkan ke Kepala Desa atau perangkat desa jika mengetahui ada tetangga yang sakit, agar kasus Khaira tidak terulang lagi," tutur dr. Mega Ayu Variza Teddy Rahman.
Dampak Serius Kecacingan: Dari Gangguan Pencernaan hingga Stunting
Dampak kecacingan tidak bisa dianggap remeh. Infeksi berat dapat menyebabkan sakit perut, diare, bahkan keluarnya cacing dari mulut seperti yang dialami Khaira Nur Sabrina. Dalam kasus tertentu, komplikasi serius seperti sumbatan usus dan sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kegagalan organ) dapat terjadi.
Lebih lanjut, kecacingan juga berkontribusi pada stunting dan gizi buruk. Hal ini karena cacing mengambil nutrisi penting, merusak penyerapan di usus, dan menurunkan nafsu makan anak, yang pada akhirnya dapat berujung pada kematian.