Kasus Alih Fungsi Kawasan Hutan di Mukomuko," Mafia Sawit Mengancam Lingkungan dan Masa Depan Rakyat
Mukomuko, Mediasinardunia.com - Kasus alih fungsi kawasan hutan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, semakin mengkhawatirkan. Ribuan hektare hutan negara yang seharusnya menjadi paru-paru dunia kini berubah menjadi kebun sawit ilegal. Praktik ini berlangsung terang-terangan, seolah-olah aparat penegak hukum tutup mata. (22/9/2025)
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Mukomuko, Saprin Efendi, S.Pd, mengecam keras pembiaran ini. Menurutnya, alih fungsi hutan tanpa izin bukan hanya perbuatan melanggar hukum, tapi juga penghancuran masa depan lingkungan hidup dan rakyat kecil. "Kalau sawit ditanam secara ilegal, jelas negara tidak menerima Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang seharusnya dibayarkan oleh pemegang izin resmi. Kerugiannya sangat besar, bukan sekadar uang, tapi juga lingkungan yang hancur," tegas Saprin.
PNBP terdiri dari Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR). Dua instrumen ini menjadi jaminan agar hasil hutan yang diambil bisa dikompensasi dengan perbaikan lingkungan. Namun, praktik sawit ilegal membuat mekanisme itu lumpuh total.
Saprin menegaskan, dampak dari perusakan hutan tidak bisa disepelekan. Alih fungsi kawasan besar-besaran di Mukomuko menurutnya tinggal menunggu waktu untuk menimbulkan bencana besar. "Longsor, banjir bandang, erosi di bantaran sungai, bahkan konflik satwa dengan warga—semua itu sudah jadi bom waktu di Mukomuko. Kalau dibiarkan, penderitaan rakyat akan semakin parah," ujarnya.
Praktisi hukum asal Mukomuko, Muslim Chaniago, SH, MH, bahkan menyebut perusakan hutan sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. Dampaknya multidimensi: sosial, budaya, ekologi, ekonomi hingga politik. "Kalau maling motor hanya merugikan satu orang, tapi kalau hutan dijarah, negara dan generasi mendatang ikut hancur. Dampaknya lintas batas," ucap Muslim.
Rakyat Mukomuko menunggu langkah berani aparat untuk membongkar mafia sawit dan hutan ini. Jika tidak, negara akan terus dirugikan, lingkungan makin rusak, dan rakyatlah yang menanggung akibatnya. "Kalau aparat serius, mafia hutan di Mukomuko bisa diberantas. Tinggal kemauan dan nyali. Kalau tidak, sejarah akan mencatat aparat ikut jadi bagian dari perusakan hutan," pungkas Muslim. (HD)
SUMBER: (BB)