Pemprov Bengkulu Perkuat Komitmen Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan dengan Pembentukan Sentra Komando
Bengkulu, Mediasinardunia.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Bumi Rafflesia. Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu yang diadakan di Ruang Rapat Merah Putih Kantor Gubernur pada Rabu (30/07/2025), Pemprov mendorong pembentukan Sentra Komando Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Dalam arahannya, Wakil Gubernur Mian menegaskan bahwa keberadaan sentra komando tersebut sangat penting untuk memastikan setiap intervensi program benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Ia menekankan bahwa tanpa pusat kendali yang terintegrasi, penanganan stunting akan sulit dilakukan secara menyeluruh dan terukur.
“Setiap kabupaten dan kota wajib memiliki Sentra Komando Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting. Di tingkat provinsi, kami akan mengumpulkan dan mengonsolidasikan seluruh data dari daerah agar kebijakan yang diambil dapat tepat sasaran,” ujar Mian saat memimpin rapat.
Wagub menambahkan bahwa sentra komando di tingkat daerah akan berfungsi sebagai pusat data dan koordinasi lintas sektor. Fungsinya tidak hanya sebagai bank informasi, tetapi juga sebagai ruang pengambilan keputusan berbasis data real-time. Ia juga meminta agar seluruh pemangku kepentingan sepakat dalam penggunaan satu data yang valid, faktual, dan terverifikasi.
“Mari kita samakan persepsi. Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu satu pemahaman bersama dan satu basis data yang sama. Jika data tidak sinkron, maka intervensi juga akan melenceng,” tegasnya.
Rapat TPPS kali ini menjadi momentum penting karena turut dihadiri seluruh wakil bupati dan wakil wali kota dari kabupaten/kota se-Bengkulu, yang menunjukkan keseriusan kolektif daerah dalam mengatasi permasalahan ini, yang selama ini menjadi prioritas nasional.
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Yuliswani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa target utama Pemprov adalah menurunkan angka stunting menjadi satu digit. Ia meyakini hal itu bukan mustahil, asal seluruh pihak memiliki kesepahaman dan komitmen kerja yang solid.
“Ini adalah momen strategis. Semua wakil kepala daerah hadir, ini pertanda baik. Sekarang tinggal bagaimana kita duduk bersama, berbagi data dan strategi agar target penurunan stunting hingga ke angka satu digit bisa kita capai bersama,” ungkap Yuliswani.
Dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Sosial, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, dibahas pula pentingnya sinkronisasi antara program-program yang berasal dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Seluruh pihak diminta untuk menyesuaikan arah kebijakan dengan prioritas yang sudah ditetapkan dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Stranas Stunting).
Pemprov Bengkulu menargetkan agar sentra komando di daerah dapat terbentuk dan berfungsi secara aktif dalam waktu dekat. Selanjutnya, evaluasi menyeluruh akan dilakukan setiap triwulan untuk mengukur progres dan mengatasi hambatan teknis di lapangan.
“Kami ingin tidak hanya mengejar target angka, tetapi juga benar-benar menyentuh perubahan kondisi nyata di masyarakat. Jika kita bisa bergerak cepat, maka angka stunting bisa turun, kemiskinan bisa ditekan, dan kualitas hidup generasi muda Bengkulu akan meningkat,” pungkas Mian.