Skip to main content
x
Penurunan Harga Minyak Dipicu Data Lemah Ekonomi AS, 05/07/2024 (Diky/Mediasinardunia.com)

Penurunan Harga Minyak Dipicu Data Lemah Ekonomi AS, Potensi Dukungan Pelonggaran Kebijakan Moneter Fed

Jakarta, Mediasinardunia.com - Harga minyak turun di awal perdagangan hari Kamis (Jumat waktu Jakarta) setelah data ketenagakerjaan dan aktivitas bisnis AS menunjukkan kelemahan lebih dari yang diperkirakan, memberikan indikasi bahwa ekonomi mungkin melambat di negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Pada Jumat (05/07/2024), harga minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,34% menjadi USD 87,04 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun, sebesar 32 sen atau 0,38%, menjadi USD 83,56, akibat aktivitas yang menurun selama libur Juli di AS. 

Di Amerika Serikat, data pada hari Rabu menunjukkan jumlah pengajuan pertama tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu, dengan jumlah penganggur terus naik ke level tertinggi.

Sementara itu, laporan Ketenagakerjaan ADP mengindikasikan pertumbuhan gaji sektor swasta sebanyak 150.000 pekerjaan pada bulan Juni, di bawah konsensus yang memperkirakan peningkatan sebesar 160.000, setelah naik sebanyak 157.000 pada bulan Mei.

Dalam indikasi hilangnya momentum lebih lanjut dalam perekonomian, indeks ISM Non-Manufaktur AS, sebagai ukuran aktivitas sektor jasa, turun ke level terendah empat tahun sebesar 48,8 pada bulan Juni, jauh di bawah konsensus 52,5, di tengah penurunan tajam dalam pesanan.

Meskipun demikian, data ekonomi yang lemah dapat memperkuat argumen untuk Federal Reserve (The Fed) AS mulai memotong suku bunga, sebuah langkah yang diperkirakan akan mendukung pasar minyak karena suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan.

"Data terbaru mendukung keputusan The Fed untuk pelonggaran," ujar analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Perlambatan momentum pertumbuhan diperkirakan akan mendukung dorongan disinflasi dalam beberapa bulan mendatang, memberikan jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga," tutupnya.