Skip to main content
x
Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar CGP, di Kepahiang, Sabtu-Minggu (29-30/4/23). Foto:(dok/mediasinardunia.com)

Puluhan Calon Guru Penggerak Ikuti Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar

Bengkulu - Mediasinardunia.co - Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bengkulu melakukan pendampingan Lokakarya 7 panen hasil Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 di Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah, pada 29-30 April 2023 di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepahiang serta di Hotel Tahura Pondok Kubang. 

Kegiatan tersebut menampilkan berbagai karya aksi nyata, karya seni, dimeriahkan pula pagelaran seni gerak dari 39 calon guru penggerak (CGP) dari Kepahiang, dan 29 dari Bengkulu Tengah, menariknya seluruh CGP menggunakan pakaian adat sejumlah daerah.

Sekretaris Daerah Kepahiang, Hartono menyampaikan festival hasil panen belajar guru penggerak ini merupakan semua aksi nyata.

"Harapannya bila para CGP ini sudah menjadi guru penggerak, maka bisa membentuk komunitas praktisi,yang konsisten memiliki komitmen terhadap pembelajaran. Sehingga nantinya tercapainya Kabupaten Kepahiang yang maju, mandiri, sejahtera dan berdaya saing, serta terwujudnya tujuan nasional membentuk manusia yang cerdas," jelas Sekda.

Sekda Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto menyampaikan apresiasi mengingat program guru penggerak ini sangat dibutuhkan di dunia pendidikan karena, proses belajar-mengajar bukan hanya sebatas menyampaikan teori saja namun juga dipraktikan yang harus ditingkatkan agar semua siswa bisa memahami ilmu pengetahuan yang ada di luar sekolah.

"Dengan adanya guru penggerak ini nantinya kita berharap pendidikan yang ada di Bengkulu Tengah mampu bersaing di dunia pendidikan dengan baik kedepan," ungkapnya.

Ia berharap agar terus meningkatkan kolaborasi dan komunikasi kepada semua pihak. Mengingat guru penggerak memiliki peran sangat penting dalam mendorong peningkatan prestasi akademik siswa sekaligus menjadi panutan bagi guru lainnya dalam tata cara proses belajar mengajar di sekolah.

"Menjadi guru penggerak harus melengkapi standar kompetensi yang di miliki seseorang oleh karena itu saya berharap kepada semua guru teruslah belajar lebih giat lagi sehingga pada saat tes nanti bisa ikut dan dinyatakan menjadi guru penggerak,"imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dikbud Nining Fawely Pasju menjelaskan sertifikat guru penggerak merupakan salah satu syarat sebagai kepala sekolah, mengingat sekarang sudah tidak ada lagi pendidikan dan latihan kepala sekolah.

"Karena itu dengan adanya sekolah penggerak dan guru penggerak, maka kualitas pendidikan di Kabupaten Kepahiang akan meningkat. Maka kami mengapresiasi para guru yang mengikuti program guru penggerak saat ini, dan diharapkan terus meningkat, karena belum mencapai 10 persen dari total guru di daerah kita mengikuti program guru penggerak," jelas Nining.

Kepala BGP Provinsi Bengkulu Hendra Apriawan menjelaskan, program pendidikan guru penggerak angkatan 6 ini diikuti oleh 5 Kabupaten diantaranya Bengkulu Selatan, Lebong, Mukomuko, Bengkulu Tengah dan Kepahiang. 

Dijelaskannya, para calon guru penggerak ini mendapat mendampingi fasilitator secara daring dan setiap bulan diadakannya lokakarya.

"CGP ini terus dilakukan evaluasi dan hari ini berbagi aksi nyata yang merupakan awal dari perjalanan seorang calon guru penggerak. Seorang guru penggerak mempunyai aksi nyata yang diimplementasikan di sekolahnya, kemudian dipaparkan," jelas Hendra.(**)