Skip to main content
x
Harga Kopi di Kepahiang Naik, 18/05/2024 (Ari/Mediasinardunia.com)

Harga Kopi di Kepahiang Naik, ini Harga Terbarunya!

Kepahiang, Mediasinardunia.com - Harga kopi sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, kembali mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga kopi berkisar antara Rp 54 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram, saat ini harga kopi naik hampir mencapai Rp 60 ribu, tepatnya Rp 58 ribu per kilogram.

Tidak menutup kemungkinan bahwa harga kopi di wilayah ini akan kembali naik dalam waktu dekat. Hal ini terlihat dari kenaikan harga yang terjadi dalam waktu singkat, tidak lebih dari sebulan dari kenaikan sebelumnya. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, harga kopi di daerah ini terus mengalami kenaikan tanpa ada penurunan.

Salah satu pengusaha kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang, mengungkapkan bahwa belum ada tanda-tanda penurunan harga kopi, termasuk di Kabupaten Kepahiang. Sebaliknya, harga kopi terus meningkat meskipun tidak melonjak secara signifikan dari harga sebelumnya.

"Saat ini, harga kopi mencapai Rp 58 ribu per kilogram. Harga ini kemungkinan akan terus naik di masa mendatang. Ini merupakan harga kopi tertinggi sepanjang sejarah, terutama di wilayah kita," ujar Zurdi Nata.

Zurdi Nata juga menjelaskan bahwa harga kopi Rp 58 ribu per kilogram tersebut hanya berlaku untuk kopi dengan kualitas terbaik atau super. Kopi berkualitas super memiliki tingkat kelembaban rendah, sedikit campuran kulit, dan tidak terlalu banyak kopi rusak.

"Harus dipahami bahwa tidak semua kopi memiliki harga Rp 58 ribu per kilogram. Harga tersebut khusus untuk kopi dengan kualitas terbaik atau super. Untuk kopi dengan kualitas di bawahnya, harganya tidak akan mencapai Rp 58 ribu per kilogram," tambahnya.

Zurdi Nata juga mengingatkan petani kopi di Kabupaten Kepahiang untuk menjaga kualitas kopi yang dipanen agar dapat dijual dengan harga tinggi. Dia menekankan pentingnya menjual kopi dengan kualitas super daripada kopi asalan.

Selain itu, Zurdi Nata mengungkapkan bahwa meskipun harga kopi terus naik, hasil produksi kopi petani di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan sebesar 30-40 persen. Namun, ia optimis bahwa dengan perawatan yang baik, hasil produksi kopi petani akan meningkat di masa depan.

Zurdi Nata juga menyarankan petani kopi untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga kopi saat ini dengan merawat kebun kopi secara baik. Dia meyakini bahwa harga kopi akan terus naik dalam beberapa tahun ke depan, dan petani harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.

Rls: RdrKrn