Skip to main content
x
Yenny Kusuma Hendra adalah founder dari Kumala Home yang bergerak untuk penjualan peralatan dapur (Diki/MSD) (Foto : Bisnis.com)

Menyambut Hari Perempuan Internasional, 3 Womenprenuer Lokal Berbagi Kisah Sukses Berbisnis

Jakarta, Mediasinardunia.com - Jumlah pebisnis perempuan di Indonesia terus meningkat. Para pebisnis perempuan ini menjadi bukti nyata akan eksistensi wanita dalam dunia karir. Setiap tahun, jumlah perempuan yang bergerak dalam sektor kewirausahaan atau dikenal dengan istilah perempuan pengusaha (womenpreneur) semakin bertambah.

Berdasarkan data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, yaitu sekitar 37 juta UMKM. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa nilai total UMKM yang dikelola perempuan mencapai USD 135 miliar.

Rizky Juanita Azuz, External Communications Senior Lead di Tokopedia, menyatakan bahwa 64,5% dari total UMKM lokal di Indonesia dikelola oleh perempuan. Trend ini terus meningkat setiap tahunnya, sehingga muncul istilah "womenpreneur".

"Pada periode 2023, setelah pandemi sebelum tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah pelaku usaha perempuan yang signifikan. Angka ini meningkat rata-rata 2,5 kali lipat," ujar Rizky dalam Konferensi Pers Daring mengenai Hari Perempuan Internasional 2024, dengan tema "Tokopedia Bagi Kisah Inspiratif Para Perempuan Bangun Brand Lokal" pada Rabu (6/3/2024).

Menyambut Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 2024, Tokopedia memperkenalkan tiga perempuan inspiratif yang telah berhasil dalam berwirausaha. Ketiga womenpreneur tersebut adalah Felicia Kurniawan, Yenny Kusuma Hendra, dan Anita Hartono yang berbagi kisah sukses mereka dalam meniti karir sebagai pengusaha.

1. Felicia Kurniawan

Felicia Kurniawan merupakan pendiri dari merek pakaian lokal M321 yang menyediakan pakaian untuk wanita dan pria. Ia menjelaskan bahwa usaha ini telah menjadi warisan keluarga selama lebih dari 30 tahun sebelum akhirnya mulai mengembangkan bisnis ritel pada tahun 2018.

Menurut Felicia, M321 awalnya fokus pada pakaian pria namun kemudian berkembang untuk mencakup pakaian wanita seperti t-shirt, jaket, dan celana. Selain itu, ia juga melakukan inovasi dengan menyediakan produk khusus untuk anak-anak.

Dalam upaya pemberdayaan wanita, Felicia menekankan bahwa sekitar 75% pekerja di brand ini adalah wanita. "Di pabrik kami, terdapat sekitar 1.100 penjahit dan lebih dari 75% di antaranya adalah wanita," ungkapnya.

2. Yenny Kusuma Hendra

Yenny Kusuma Hendra adalah pendiri dari Kumala Home, sebuah perusahaan yang fokus pada penjualan peralatan dapur. Inspirasi awal Yenny datang dari bisnis keramik yang dikelola oleh keluarganya. Dia mencatat bahwa banyak produk Indonesia diekspor dengan merek dagang dari pihak lain.

Menurut Yenny, melihat kekayaan sumber daya alam Indonesia, orang Indonesia seharusnya memanfaatkannya sepenuhnya untuk memperkenalkan produk asli Indonesia. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kualitas keramik Indonesia sangat superior dibandingkan dengan negara lain.

Yenny merasa prihatin dengan banyaknya pengrajin keramik yang kesulitan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sebagai seorang wirausahawan yang memiliki pengalaman di bidang fashion, Yenny melakukan upaya pengembangan produk agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dia bekerja sama dengan para pengrajin keramik untuk mengembangkan produk rumah tangga dengan harga yang bersaing di pasaran. Upayanya adalah untuk membantu para pengrajin agar dapat memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang, terutama untuk konsumen muda.

3. Anita Hartono

Siapa yang tidak mengenal produk teh fermentasi yang bernama Kombucha? Ya, Anita Hartono adalah salah satu pendiri Kombucha yang menjual produk tersebut.

Awalnya, dia mulai membuat Kombucha untuk kebutuhan pribadi karena telah mengonsumsi obat pelangsing selama lebih dari 20 tahun. Hal ini dikarenakan Anita mengalami masalah pencernaan yang membuatnya sulit untuk Buang Air Besar (BAB).

Anita bahkan pernah mengalami bullying saat masih duduk di bangku SD, terutama saat berada di kelas balet, karena bentuk tubuhnya tidak selangsing peserta lainnya. Pada tahun 2021, ia mendapatkan resep membuat Kombucha dari seorang sahabatnya. Setelah mengonsumsinya secara rutin, ia merasakan perubahan yang signifikan.

"Saya telah mencoba banyak obat sebelumnya, namun ini benar-benar yang paling alami dan langsung saya merasakan manfaatnya. Seiring berjalannya waktu, masalah pencernaan saya teratasi, masalah mental juga, dan saya ingin membagikan manfaat ini kepada lebih banyak wanita," kata Anita.

Anita bertujuan untuk memberikan edukasi kepada wanita yang mengalami masalah kesehatan yang serupa dengan dirinya. Melalui akun Instagramnya, ia selalu memberikan edukasi kesehatan yang didukung oleh para dokter.

Selain itu, Anita juga memberikan kesempatan kerja kepada 50% anak yatim/perantau, serta wanita. Tujuan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan mereka peluang masa depan yang lebih cerah.

Rls : Bsns.c